Minggu, 29 Oktober 2017

// // Leave a Comment

MAKALAH PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Sebuah pendekatan atau metode ilmiah, baik ada atau tidak ada dalam penelitian. Tentu tidak terlepas dari kebaikan dan kelemahan, kerugian dan keuntungan. Untuk itu dibutuhkan sebuah pertimbangan yang lebih baik dan yang lebih tepat yang perlu dipahami dari masing-masing pendekatan. Setelah memahami berbagai jenis macam penelitian yang ditinjau dari beberapa aspek. Selanjutnya dalam makalah ini akan dipaparkan penjelasan tentang penelitian kualitatif dan kuantitatif serta perbedaan dan persamaannya.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Jelaskan penelitian kualitatif dan kuantitatif?
1.2.2        Sebutkan perbedaan dan persamaan diantara keduanya?

BAB II
PEMBAHASAN

2.3  Pengertian Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif
2.3.1        Penelitian Kulitatif
Penelitian kulitatif biasa dilawankan dengan penelitian kuantitatif dengan  alasan bahwa dalam kegiatan ini  peneliti tidak menggunakan  angka dalam pengumpulan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. (Suharsimi Ari Kunto.2002,10)
Namun demikian tidak berarti penelitian kulitatif sama sekali tidak diperbolehkan menggunakan angka. Yang tidak tepat adalah apabila dalam mengumpulkan data dan penafsirannya menggunakan rumus-rumus statistik.
Ciri-ciri penelitian kualitatif yaitu latar ilmiah (natural setting), manusia sebagai alat (insturmen), analisis data secara induktif, teori dari dasar (grounded theory), deskriftif, lebih mementingkan proses daripada hasil, adanya batas yang ditentukan oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang berifat sementara dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama (Dr. Lexy J. Moleong, M.A. 1989.4-8)
Dari penjelasan singkat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian kulitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

2.3.2        Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan darih asilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Selain data yang serupa, dalam penelitian kuantitatif juga ada data berupa informasi kualitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu ciri tertentu. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, rata-rata, ci kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain ciri penelitian kuantitatif adalah penelitian yang harus melibatkan diri pada perhitungan atau angka-angka (Dr. Lexy J. Moleong, M.A. 1989.2)

2.4  Perbedaan dan Persamaan Penelitian Kulitatif dan Kuantitatif
Pemahaman  yang benar dalam menggunakan pendekatan, metode ataupun teknik untuk melakukan penelitian merupakan hal penting agar dapat dicapai hasil yang akurat  sesuai dengan tujuan penelitian yang sudah ditentukan. Pendekatan yang mana sebaiknya digunakan apakah pendekatan kualitatif atau kuantitatif? Pembahasan berikut memberikan ulasan singkat mengenai perbedaan kedua pendekatan tersebut sebagai kesimpulan uraian yang dikemukakan sebelumnya.

2.4.1   Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan  kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif lebih mementingkan proses dibandingkan hasil. Pendekatan Kuantitatif mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian. Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesa dan pengujiannya yang akan menentukan tahapan berikutnya seperti teknik analisa dan teknik statistik yang akan digunakan. Pendekatan kuantitatif lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan penafsiran angka statistik.
2.4.2   Pendekatan Kualitatif, dasar teori sebagai pijakan ialah adanya interaksi dari suatu gejala dengan gejala lain yang ditafsirkan berdasarkan sudut pandang yang bersangkutan dengan cara mencari makna dari gejala yang sedang diteliti. Pendekatan Kuantitatif, pendekatan ini berpijak pada hal-hal yang bersifat kongkrit, uji empiris dan fakta-fakta yang nyata atau terukur.
2.4.3   Penelitian Kualitatif , tujuan utamanya adalah  mengembangkan pengertian, konsep-konsep yang pada akhirnya menjadi teori, tahap ini dikenal sebagai grounded theory researchPendekatan Kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, mengungkap fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistik, serta menaksir dan meramalkan  hasilnya.
2.4.4   Pendekatan Kualitatif melihat sifatnya, desainnya bersifat umum, dan berubah-ubah/berkembang sesuai dengan situasi lapangan. Desain hanya digunakan sebagai asumsi dalam melakukan penelitan. Oleh karena itu, desain harus fleksibel dan terbuka. Penelitian kuantitatif, desainnya terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin. Desain  penelitian kuantitatif  bersifat spesifik dan detil karena merupakan suatu rancangan yang akan dilaksanakan sebenarnya.  Jika desainnya salah, hasilnya menyesatkan.
2.4.5   Pendekatan Kualitatif, data bersifat deskriptif, maksudnya data dapat berupa gejala-gejala yang dikategorikan ataupun dalam bentuk lainnya, seperti foto, dokumen, dan catatan-catatan lapangan saat penelitian dilakukan. Pendekatan Kuantitatif datanya bersifat kuantitatif/angka-angka.
2.4.6   Sampel kecil merupakan ciri pendekatan kualitatif karena pada pendekatan kualitatif penekanan pemilihan sampel didasarkan pada kualitasnya bukan jumlah. Ketepatan dalam memilih sampel merupakan salah satu kunci keberhasilan penelitian  kualitatif. Sampel dipandang sebagai sampel teoretis dan tidak representatif. Pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel besar karena aturan statistik mengatakan bahwa semakin besar sampel akan merepresentasikan kondisi riil. Karena pada umumnya pendekatan kuantitatif membutuhkan sampel yang besar maka stratafikasi sampel sangat diperlukan.

2.4.7   Jika peneliti menggunakan pendekatan kualitatif, maka yang bersangkutan menggunakan teknik observasi terlibat langsung, seperti dilakukan oleh peneliti bidang antropologi dimana peneliti terlibat langsung dengan yang diteliti. Jika pendekatan kuantitatif diterapkan maka teknik yang digunakan berbentuk observasi terstruktur, survei menggunakan kuesioner, dan eksperimen. Dalam melakukan interview biasanya diberlakukan interview terstruktur untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.  Teknik mengacu pada tujuan penelitian dan jenis data yang diperlukan untuk menguji hipotesis.
2.4.8   Pendekatan kualitatif, peneliti tidak mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan yang dibangun antara peneliti dengan sumber data didasarkan pada saling kepercayaan. Dalam praktiknya, peneliti melakukan hubungan dengan yang diteliti secara intensif. Apabila sampelnya  itu manusia, maka yang menjadi responden diperlakukan sebagai partner bukan obyek penelitian. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif peneliti mengambil jarak dengan yang diteliti. Hubungan  tersebut  seperti hubungan antara subyek dan obyek. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan tingkat obyektivitas yang tinggi. Pada umumnya penelitiannya  berjangka waktu pendek.
2.4.9   Analisa data dalam penelitian kualitatif bersifat induktif dan berkelanjutan yang tujuan akhirnya menghasilkan pengertian-pengertian, konsep-konsep  untuk membangun teori baru. Analisa  data  penelitian kuantitatif bersifat deduktif, uji empiris  terhadap  teori yang dipakai dan dilakukan setelah selesai pengumpulan data secara tuntas dengan menggunakan sarana statistik.
Berdasarkan uraian di atas, kedua pendekatan tersebut masing-masing mempunyai keunggulan dan kelemahan. Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabilitasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian terkontaminasi  oleh subyektifitas peneliti. Pendekatan kualitatif memunculkan kesulitan dalam mengontrol variabel yang berpengaruh terhadap proses penelitian baik langsung ataupun tidak langsung. Untuk menciptakan validitas yang tinggi diperlukan kecermatan dalam proses penentuan sampel, pengambilan data dan juga penentuan alat analisisnya. (Jonathan Sarwono.2006,257-262.)
Berikut ini disajikan perbandingan singkat dan secara garis besar yang sifatnya umum antara kedua jenis penelitian:
Penelitian Kulitatif
Penelitian Kuantitatif
Kejelasan Unsur: subjek sampel, sumber data tidak mantap dan rinci, masih fleksibel, timbul dan berkembangnya sambil jalan  (emergent)
Kejelasan Unsur: tujuan, pendekatan, subjek, sample, sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal.
Langkah Penelitian: baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai.
Langkah Penelitian: segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun.
Hipotesis:
a.       Tidak mengemukakan hipotesis sebelumnya, tetapi dapat lahir selama penelitian berlangsung. ___Tentatif.
Hasil penelitian terbuka.
Hipotesis (jika memang perlu):
a.       Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian.
b.      Hipotesis menetukan hasil yang diramalkan.__ a priori.
Desain: desain penelitiannya adalah fleksibel dengan langkah dan hasil yang tidak dapat dipastikan sebelumnya.
Desain: dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.
Pengumpulan Data: kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
Pengumpulan Data: kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.
Analisis Data: dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Analisis Data: dilakukan sesudah semua data terkumpul.
(Suharsimi Ari Kunto.2002,11)


BAB III
PENUTUP

3.3  Kesimpulan
Dari berbagai penjelasan yang sudah dibahas diatas penulis dapat menarik kesimpulan bahwa penelitian kulitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mana banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya.
Perbedaannya, Pendekatan kualitatif banyak memakan waktu, reliabilitasnya dipertanyakan, prosedurnya tidak baku, desainnya tidak terstruktur dan tidak dapat dipakai untuk penelitian yang berskala besar dan pada akhirnya hasil penelitian terkontaminasi  oleh subyektifitas peneliti begitu juga sebaliknya.

Sebagai manusia biasa yang  jauh dari kesempurnaan dan karena keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki, maka kiranya kepada Dosen pengajar dapat mengoreksi makalah ini, apabila terdapat adanya kesalahan-kesalahan baik dalam penyajian materi maupun dari segi penulisan yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan sehingga dapat menjadi bahan acuan bagi penulisan selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA


Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian edisi revisi V. Jakarta:PT Rineka Cipta.2002
Sarwono, Jonathan. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kulitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006

Moleong, Lexy J. Metodelogi Penelitian Kulitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1989

0 komentar:

Posting Komentar