DALAM PERENCANAAN DAN PEMECAHAN MASALAH
SOSIAL
SERTA PERAN SOSIOLOG DALAM KEHIDUPAN
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Puji
syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan, dengan judul Kegunaan Sosiologi dalam Perencanaan dan Pemecahan Masalah
Sosial Serta Peran Sosiolog dalam Kehidupan.
Akhirnya penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum
Wr.Wb
Bandar Lampung, 7 April 2013
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL.....................................................................................
KENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………..
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………......
A.
Latar
Belakang…………………………............................................
B. Rumusan Masalah…………………………………………...............
C. Tujuan
Penulisan.................................................................................
D. Manfaat Penulisan...............................................................................
BAB
II
PEMBAHASAN…………………………………………..............
A.
Masalah
sosial , Batasan, dan Pengertian...………………………....
B.
Klasifikasi
masalah sosial dan Sebab-sebabnya....………….............
C. Ukuran Sosiologis Terhadap Masalah
Sosial.....................................
D. Kegunaan
Sosiologi............................................................................
E. Pemecahan Masalah
Sosial.................................................................
F. Perencanaan
Sosial..............................................................................
G. Peran
Sosiolog....................................................................................
BAB
PENUTUP…………………………………………………………....
1.
Kesimpulan
………………………....................................................
2.
Saran……………………………………………………...................
Daftar
pustaka
|
i
ii
iii
1
1
2
2
2
3
3
4
5
6
9
10
10
12
12
12
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Istilah sosiologi berasal dari kata “socius” dan
“logos”. Sosius (bahasa Latin) berarti kawan, dan logos (bahasa Yunani) berarti
kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang
berbicara mengenai masyarakat.
Dalam
mempelajari masyarakat yang luas tentunya diperlukan suatu ilmu yang sudah
tentu membahas apa-apa yang ada pada masyarakat secara luas, yakni ilmu
sosiologi. Pada ilmu ini erat kaitannya dengan masyarakat yang mana obyek
daripada ilmu tersebut adalah masyarakat. Berbicara tentang masyarakat sudah
tentu memiliki cakupan yang sangat luas mengenai apa yang berkembang maupun apa
yang akan terjadi pada masrakat. Hal ini berarti sosiologi dapat dikatakan
sebagai ilmu tepat guna dalam membahas yang berkenaan dengan masyarakat.
Dengan
demikian, sudah tentu dalam masyarakat timbul berbagai masalah-masalah sosial.
Pada permasalahan tersebut menarik perhatian penulis bahwa dalam penulisan
makalah ini akan penulis uraikan kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial
dan pemecahan masalah sosial serta peran sosiolog dalam kehidupan sosial.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun beberapa masalah dirumuskan dalam
pembuatan makalah ini antara lain :
- Apa
kegunaan sosiologi dalam pemecahan masalah sosial?
- Apa
kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial?
- Apa
peran sosiolog di lingkungan masyarakat?
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui kegunaan sosiologi dalam
pemecahan masalah sosial.
2. Mengetahui kegunaan sosiologi dalam
perencanaan sosial.
3. Mengetahui peran sosiolog di lingkungan
masyarakat.
4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
sosiologi.
D. MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis
khususnya.
2. Sebagai bahan diskusi mata kuliah
sosiologi setelah mid semester II.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MASALAH SOSIAL
Masalah
sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat,yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat
terpenuhinya keinginan-keinginan pokok
warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.[1]
Untuk
merumuskan apa yang dinamakan dengan masalah sosial tidak begitu sukar, daripada
usaha-usaha untuk membuat suatu indeks yang memberi petunjuk akan adanya
masalah sosial tersebut. Indeks-indeks tersebut seperti misalnya indeks
simplerates yaitu angka laju gejala-gejala abbnormal dalam masyarakat, angka-angka
bunuh diri, perceraian, kejahatan anak-anak dan seterusnya. Seringkali juga
diusahakan sistem komposite indices yaitu gabungan indeks-indeks dari
bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu dengan lainnya.
Para
sosiolog lainnya melihat pada komposisi penduduk dalam arti proporsi penduduk
dalam lapisan masyarakat, tidak adanya keseimbangan dalam hubungan sosial dan
sebagainya. Sehubungan dengan itu, emorybogardus mencoba untuk melihat indeks
social disctances (jarak sosial). Karena apabila individu merasa dirinya jauh
dari individu lainnya, maka terdapat tanda akan goyahnya hubungan-hubungan
sosial yang harmonis.
Indeks-indeks
tersebut diatas sukar untuk dijadikan ukuran mutlak,karena sistem nilai dan
norma-norma dalam masyarakat berbeda satu dengan lain.Angka-angka bunuhdiri
didalam masyarakat tertentu mungkin dianggap sebagai suatu indeks akan adanya
disorganisasi. Akan tetapi mungkin ukurannya pada masyarakat lain adalah angka
kejahatan anak-anak, perceraian, kemiskinan, pelanggaran atau lain-lain
abnormalitas masyarakat.
Namun
demikian, ada beberapa ukuran umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya
suatu disorganisasi dalam masyarakat umpamanya adanya keresahan sosial (social
unrest). Karena terjadinya pertentangan antara golongan-golongan dalam
masyarakat, frekuensi penemuan baru yang fundanmental dalam kebudayaan dan
masyarakat tersebut juga mrnyebabkan perubahan-perubahan.
B.
KLASIFIKASI
MASALAH SOSIAL Dan SEBAB-SEBABNYA
Masalah
sosial timbul dari kekurang-kurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial
yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan
kebudayaan.[2]
Sesuai
dengan sumber-sumbernya tersebut dapat diklasifikasikan dalam empat kategoris
seperti di atas. Problema-problema yang berasal dari faktor ekonomis antara
lain kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.
Penyakit, misalnya bersumber pada faktor biologis. Dari faktor
psikologis timbul persoalan seperti penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri,
disorganisasi jiwa dan seterusnya. Sedangkan persoalan yang menyangkut
perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan keagamaan
bersumber pada faktor kebudayaan.
Sudah
tentu, acapkali suatu masalah dapat digolongkan kedalam lebih satu kategori.
Misalnya, kemiskinan mungkin merupakan akibat berjangkitnya penyakitnya
paru-paru yang merupakan faktor biologis atau sebagai akibat sakit jiwa yang
bersumber faktor psikologis. Atau, dapat pula bersumber pada faktor kebudayaan,
yaitu karena tidak adnya lapangan pekerjaan dan seterusnya.
Klasifikasi
yang berbeda, mengadakan pengolahan atas dasar kepincangan-kepincangan dalam
warisan fisik (physical beritage) warisan biologis, warisan sosial dan
kebijaksanaan sosial. Kedalam kategori pertama dapat di masukan masalah sosial
yang di sebabkan adanya pengurangan atau pembatasan-pembatasan sumber alam.
Kategori kedua mencakup persoalan-persoalan penduduk misalnya, bertambah atau
berkuranngnya penduduk, pembatasan kelahiran migrasi dan sebagainya.
Persoalan-persoalan
misalnya depresi, pengagguran, hubungan minoritas dan mayoritas, pendidikan,
politik, pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu-waktu terluan, kesehatan masyarakat
dan seterusnya termasuk golongan kategori warisan sosial.
Kedalam
kebijaksanaan sosial dapat dimasukkan hal-hal seperti misalnya perencanaan
ekonomi, perencanaan sosial, dan lain sebagainya.
Suatu persoalan
tertentu tidak selalu merupakan bagian dari satu kategori yang tertentu pula.
Suatru perencanbaan ekonomis misalnya, menyangkut soal penduduk, sumber alam,
pendidikan dan seterusnya. Hubungan antara aspek-aspek tersebut selalu ada,
karena aspek-aspek dalam masyarakat, didalamn keadaan yang wajar, merupakan
suatu intergrasi, yang mempunyai hubungan yangf saling pengaruh mempengaruhi
C.
UKURAN-UKURAN
SOSIOLOGIS TERHADAP MASALAH SOSIAL
Untuk mengetahui sejauh
mana kegunaan sosiologi dalam mengatasi masalah-masalah dan menentukan apakah
suatu masalah-masalah problema sosial atau tidak, perlu diketahui ukuran-ukuran[3] yang dipakai oleh
sosiologi terhadap problema-problema sosial, yaitu:
1.
Kriteria utama suatu
masalah sosial, yaitu tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan
nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
Unsur-unsur yang
pertama dan pokok dari masalah sosial adalah adannya perbedaan yang mencolok
antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan.
2.
Sumber-sumber sosial
masalah sosial
Masalah sosial
merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber
langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-prose sosial. Ukurannya tidaklah
semata-mata pada perwujudannya yang bersifat sosial, akan tetapi juga pada
sumbernya berdasarkan jalan pikiran yang demikian, maka kejadian-kejadian yang
tidak bersumber pada perbuatan manusia, bukanlan merupakan masalah sosial.
Kepincangan-kepincangan yang di sebabkan oleh gempa bumi, angin topan,
meletusnya gunung api, banjir, epdemi dan segala sesuatunya yang disebabkan
oleh alam, bukanlah masalah sosial.
3.
Pihak-pihak yang
menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak.
Ukuran diatas bersifat
relatif sekali, dalam masyarakat merupakan gejala yang wajar jika sekelompok
warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat tersebut. Golongan kecil tgersebut
mempunyai kekuasaan dan wewemnang yan g lebih besar dari orang-orang lain untuk
membuat serta entuykan kebijaksanaan sosial.
4.
Manifest social
problems dan latent social problems
Manifest social
problems merupakan masalah sosial yan timbul sebagai akibat terjadinya
kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Kepincangan mana di kareenakan tidak
sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat.
Latent social problems
juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, akan
tetapi tidak di akui demikian halnya.
5.
Perhatian masyarakat
dan masalah sosial
Suatu kejadian yang
merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian yang sepenuhnyadari
masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat, belum
tentu mmerupakan masalah sosial.
Suatu problema yang
merupakan manifest social problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut
keyakinan masyarakat dapat diperbaiki, dibatasi, dapat dihilangkan.
Lain halnya dengan
latent social problem yang sulit diatasi, karena walaupun masayarakat tidak
menyukainya, tetapi masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya.
D.
KEGUNAAN
SOSIOLOGI
Kegunaan
sosiologi adalah sebagai berikut;
1)
Untuk pembangunan
2)
Untuk penelitian
Untuk Pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang
diperlukan pada tahap perenca-naan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.
Pada tahap perencanaan, yang ha-rus diperhatikan adalah apa yang menjadi
kebutuhan sosial. Pada tahap pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan
sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya. Dan pada tahap
penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap e-fek atau dampak
sosial pembangunan tersebut.
Untuk Penelitian
Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan
diperoleh suatu perencanaan a-tau pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara
yang sedang membangun, peran sosiolog sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil
penelitian sosiologis, para pengambil-an keputusan dapat menyusun rencana dan
cara pemecahan suatu masalah sosial. Contohnya, cara pencegahan kenakalan
remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas antarwarga yang semakin
pudar.
E.
PEMECAHAN
MASALAH SOSIAL
Ilmu
sosial pada umumnya belum sanggup untuk menetapkan secara mutlak dan pasti apa
yang merupakan masalah sosial yang pokok. Lagi pula pemecahan masalah sosiah
tidak dirasakan dengan segera tetapi setelah jangka waktu yang lama. Namun
penelitian terhadap masalah sosial berkembang secara terus menerus.
Metode-metode
yang dipergunakan ada yang bersifat preventif dan represif.[4] Metode preventif jelas
lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan penelitian yang mendalam
terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Metode represif banyak lebih
digunakan. Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah
sosial, baru diambil tindakan-tindakn untuk mengatasinya didalam mengatasi
masalah sosial tidaklah melihat semata-mata aspek sosiologis tetapi juga aspek-aspek lainya. Sehingga diperlukan
kerja sama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk
memecahkan masalah sosial yang dihadapi.
F.
PERENCANAAN
SOSIAL (SOCIAL PLANING)
Menurut
sosiologi, suatu perencanaan sosial harus didasarkan pada pengertian yang
mendalam tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke
taraf yang modern dan kompleks dimana dikenal industri, peradaban kota dan
selanjutnya. Perencanaan sosial, dari sudut sosiologi merupakan alat untuk
mendapatkan perkembangan sosial. Yaitu, dengan jalan meguasai serts
memanfaatkan kekuatan alam dan sosial serta menciptakan tata tertib sosial,
melalui mana perkembangan masyarakat terjamin kelangsungannya. Kecuali itu
perencanaan sosial bertujuan pula untuk menghilangkan atau membatasi
keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan material atau teknologi.
Suatu
perencanaan sosial tidak akan berarti banyak, apabila individu-individu tidak
belajar untuk menelaah gejala-gejala sosial secara obyektif sehingga dia dapat
turut serta dalam perencanaan. Menurut ogburn dan nimkoff, prasyarat
perencanaan sosial yang efektif adalah:[5]
a)
Adanya unsur modern
dalam masyarakat yang mencakup suatu sistem ekonomi dimana telah dipergunakan
uang, urbanisasi yang teratur, intelegensia dibidang teknik dan ilmu
pengetahuan, dan suatu sistem administrasi yang baik.
b)
Adanya sistem
pengumpulan keterangan dan analisis yang baik.
c)
Terdapatnya sikap
publik yang baiik terhadap usaha-usaha perencanaan sosial tersebut
d)
Adanya pimpinan
ekonomis dan politik yang progresif.
Bila
diteliti secara mendalam, sosiologi merupakan ilmu murni dan ilmu terapan.
Banyak sosiolog yang dipekerjakan dalam instansi-instansi negara maupun menjadi
konsultan berbagai perencanaan pembangunan, dalam hal ini tentunya peran
sosiolog sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan penelitian ,
pengolahan data, dan perencanaan kebijakan yang menyangkut kepentingan
masyarakat.
Sebagai
ahli ilmu kemasyarakatan para sosiolog tentu sangat berperan dalam pembangunan
masyarakat disuatu daerah, terutama di daerah yang sedang berkembang.
Bentuk-bentuk peran para ahli tersebut dapat digambarkan sebagai berikut;[6]
1)
Sosiolog sebagai ahli
riset.
2)
Sosiolog sebagai
konsultan kebijakan.
3)
Sosiolog sebagai
teknisi.
4)
Sosiolog sebagai guru
atau pendidik.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Sosiologi berguna untuk memberikan data
sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penilaian
pembangunan. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh
suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.
Para
sosiolog berperan dalam pembangunan masyarakat disuatu daerah, Bentuk-bentuk
peran para ahli tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Sosiolog sebagai
ahli riset, Sosiolog sebagai konsultan kebijakan, Sosiolog sebagai teknisi
serta Sosiolog sebagai guru atau pendidik.
B. SARAN
Demikikianlah
uraian dalam makalah yang berjudul Kegunaan Sosiologi dalam Perencanaan dan Pemecahan Masalah
Sosial Serta Peran Sosiolog dalam Kehidupan, Penulis
menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
pada penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto,Soerjono.Sosiologi suatu Pengantar.cet.33.Jakarta:
PT RajaGrafindo Persada.2002
Soekanto,Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar.-Ed.Baru-Jakarta:PT
RajaGrafindo Persada.2006
Kun
Maryati dan Juju Suryawati. Sosiologi
untuk SMA dan MA kelas X. 2001. Esis (book google,
http://books.google.co.id/books?id=LydffsORZZMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=true)Hal.18
[1] Soerjono soekanto. Sosiologi
Suatu Pengantar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Hal.358
[2] Soerjono soekanto.Sosiologi
Suatu Pengantar.-Ed.Baru-Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2006. Hal.314
[3]Soerjono soekanto. Sosiologi
Suatu Pengantar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Hal.362
[4] Ibid.395
[5] Ibid.397
[6] Kun Maryati dan Juju Suryawati. Sosiologi
untuk SMA dan MA kelas X. 2001. Esis (book google, http://books.google.co.id/books?id=LydffsORZZMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=true)Hal.18
0 komentar:
Posting Komentar