Sabtu, 28 Oktober 2017

// // Leave a Comment

KEGUNAAN SOSIOLOGI DALAM PERENCANAAN DAN PEMECAHAN MASALAH SOSIAL SERTA PERAN SOSIOLOG DALAM KEHIDUPAN



KEGUNAAN SOSIOLOGI 
DALAM PERENCANAAN DAN PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
SERTA PERAN SOSIOLOG DALAM KEHIDUPAN


Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayahnya sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan, dengan judul Kegunaan Sosiologi dalam Perencanaan dan Pemecahan Masalah Sosial Serta Peran Sosiolog dalam Kehidupan.
            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb







Bandar Lampung, 7 April 2013





Tim Penyusun





DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................
KENGANTAR……………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………......

A.    Latar Belakang…………………………............................................
B.     Rumusan Masalah…………………………………………...............
C.     Tujuan Penulisan.................................................................................
D.    Manfaat Penulisan...............................................................................

BAB II  PEMBAHASAN…………………………………………..............

A.    Masalah sosial , Batasan, dan Pengertian...………………………....
B.     Klasifikasi masalah sosial dan Sebab-sebabnya....………….............
C.     Ukuran Sosiologis Terhadap Masalah Sosial.....................................
D.    Kegunaan Sosiologi............................................................................
E.     Pemecahan Masalah Sosial.................................................................
F.      Perencanaan Sosial..............................................................................
G.    Peran Sosiolog....................................................................................

BAB PENUTUP…………………………………………………………....

1.      Kesimpulan ………………………....................................................
2.      Saran……………………………………………………...................

Daftar pustaka
i
ii
iii
1

1
2
2
2

3

3
4
5
6
9
10
10

12

12
12



























BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Istilah sosiologi berasal dari kata “socius” dan “logos”. Sosius (bahasa Latin) berarti kawan, dan logos (bahasa Yunani) berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang berbicara mengenai masyarakat.
Dalam mempelajari masyarakat yang luas tentunya diperlukan suatu ilmu yang sudah tentu membahas apa-apa yang ada pada masyarakat secara luas, yakni ilmu sosiologi. Pada ilmu ini erat kaitannya dengan masyarakat yang mana obyek daripada ilmu tersebut adalah masyarakat. Berbicara tentang masyarakat sudah tentu memiliki cakupan yang sangat luas mengenai apa yang berkembang maupun apa yang akan terjadi pada masrakat. Hal ini berarti sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu tepat guna dalam membahas yang berkenaan dengan masyarakat.
Dengan demikian, sudah tentu dalam masyarakat timbul berbagai masalah-masalah sosial. Pada permasalahan tersebut menarik perhatian penulis bahwa dalam penulisan makalah ini akan penulis uraikan kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial dan pemecahan masalah sosial serta peran sosiolog dalam kehidupan sosial.

B.     RUMUSAN MASALAH

Adapun beberapa masalah dirumuskan dalam pembuatan makalah ini antara lain :
  1. Apa kegunaan sosiologi dalam pemecahan masalah sosial?
  2. Apa kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial?
  3. Apa peran sosiolog di lingkungan masyarakat?

C.    TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Mengetahui kegunaan sosiologi dalam pemecahan masalah sosial.
2.      Mengetahui kegunaan sosiologi dalam perencanaan sosial.
3.      Mengetahui peran sosiolog di lingkungan masyarakat.
4.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah sosiologi.

D.    MANFAAT PENULISAN
Adapun manfaat dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1.      Untuk menambah wawasan pembaca dan penulis khususnya.
2.      Sebagai bahan diskusi mata kuliah sosiologi setelah mid semester II.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.                PENGERTIAN MASALAH SOSIAL 

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat,yang membahayakan kehidupan kelompok sosial atau menghambat terpenuhinya keinginan-keinginan  pokok warga kelompok sosial tersebut sehingga menyebabkan kepincangan ikatan sosial.[1]
Untuk merumuskan apa yang dinamakan dengan masalah sosial tidak begitu sukar, daripada usaha-usaha untuk membuat suatu indeks yang memberi petunjuk akan adanya masalah sosial tersebut. Indeks-indeks tersebut seperti misalnya indeks simplerates yaitu angka laju gejala-gejala abbnormal dalam masyarakat, angka-angka bunuh diri, perceraian, kejahatan anak-anak dan seterusnya. Seringkali juga diusahakan sistem komposite indices yaitu gabungan indeks-indeks dari bermacam-macam aspek yang mempunyai kaitan satu dengan lainnya.
Para sosiolog lainnya melihat pada komposisi penduduk dalam arti proporsi penduduk dalam lapisan masyarakat, tidak adanya keseimbangan dalam hubungan sosial dan sebagainya. Sehubungan dengan itu, emorybogardus mencoba untuk melihat indeks social disctances (jarak sosial). Karena apabila individu merasa dirinya jauh dari individu lainnya, maka terdapat tanda akan goyahnya hubungan-hubungan sosial yang harmonis.
Indeks-indeks tersebut diatas sukar untuk dijadikan ukuran mutlak,karena sistem nilai dan norma-norma dalam masyarakat berbeda satu dengan lain.Angka-angka bunuhdiri didalam masyarakat tertentu mungkin dianggap sebagai suatu indeks akan adanya disorganisasi. Akan tetapi mungkin ukurannya pada masyarakat lain adalah angka kejahatan anak-anak, perceraian, kemiskinan, pelanggaran atau lain-lain abnormalitas masyarakat.
Namun demikian, ada beberapa ukuran umum yang dapat dipakai sebagai ukuran terjadinya suatu disorganisasi dalam masyarakat umpamanya adanya keresahan sosial (social unrest). Karena terjadinya pertentangan antara golongan-golongan dalam masyarakat, frekuensi penemuan baru yang fundanmental dalam kebudayaan dan masyarakat tersebut juga mrnyebabkan perubahan-perubahan.

B.                 KLASIFIKASI MASALAH SOSIAL Dan SEBAB-SEBABNYA
Masalah sosial timbul dari kekurang-kurangan dalam diri manusia atau kelompok sosial yang bersumber pada faktor-faktor ekonomis, biologis, biopsikologis dan kebudayaan.[2]
Sesuai dengan sumber-sumbernya tersebut dapat diklasifikasikan dalam empat kategoris seperti di atas. Problema-problema yang berasal dari faktor ekonomis antara lain kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.  Penyakit, misalnya bersumber pada faktor biologis. Dari faktor psikologis timbul persoalan seperti penyakit syaraf (neurosis), bunuh diri, disorganisasi jiwa dan seterusnya. Sedangkan persoalan yang menyangkut perceraian, kejahatan, kenakalan anak-anak, konflik rasial dan keagamaan bersumber pada faktor kebudayaan.
Sudah tentu, acapkali suatu masalah dapat digolongkan kedalam lebih satu kategori. Misalnya, kemiskinan mungkin merupakan akibat berjangkitnya penyakitnya paru-paru yang merupakan faktor biologis atau sebagai akibat sakit jiwa yang bersumber faktor psikologis. Atau, dapat pula bersumber pada faktor kebudayaan, yaitu karena tidak adnya lapangan pekerjaan dan seterusnya.
Klasifikasi yang berbeda, mengadakan pengolahan atas dasar kepincangan-kepincangan dalam warisan fisik (physical beritage) warisan biologis, warisan sosial dan kebijaksanaan sosial. Kedalam kategori pertama dapat di masukan masalah sosial yang di sebabkan adanya pengurangan atau pembatasan-pembatasan sumber alam. Kategori kedua mencakup persoalan-persoalan penduduk misalnya, bertambah atau berkuranngnya penduduk, pembatasan kelahiran migrasi dan sebagainya.
Persoalan-persoalan misalnya depresi, pengagguran, hubungan minoritas dan mayoritas, pendidikan, politik, pelaksanaan hukum, agama, pengisian waktu-waktu terluan, kesehatan masyarakat dan seterusnya termasuk golongan kategori warisan sosial.
Kedalam kebijaksanaan sosial dapat dimasukkan hal-hal seperti misalnya perencanaan ekonomi, perencanaan sosial, dan lain sebagainya.
Suatu persoalan tertentu tidak selalu merupakan bagian dari satu kategori yang tertentu pula. Suatru perencanbaan ekonomis misalnya, menyangkut soal penduduk, sumber alam, pendidikan dan seterusnya. Hubungan antara aspek-aspek tersebut selalu ada, karena aspek-aspek dalam masyarakat, didalamn keadaan yang wajar, merupakan suatu intergrasi, yang mempunyai hubungan yangf saling pengaruh mempengaruhi

C.                UKURAN-UKURAN SOSIOLOGIS TERHADAP MASALAH SOSIAL
Untuk mengetahui sejauh mana kegunaan sosiologi dalam mengatasi masalah-masalah dan menentukan apakah suatu masalah-masalah problema sosial atau tidak, perlu diketahui ukuran-ukuran[3] yang dipakai oleh sosiologi terhadap problema-problema sosial, yaitu:
1.    Kriteria utama suatu masalah sosial, yaitu tidak adanya persesuaian antara ukuran-ukuran dan nilai-nilai sosial dengan kenyataan-kenyataan serta tindakan-tindakan sosial.
Unsur-unsur yang pertama dan pokok dari masalah sosial adalah adannya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dengan kondisi-kondisi nyata kehidupan.
2.    Sumber-sumber sosial masalah sosial
Masalah sosial merupakan persoalan-persoalan yang timbul secara langsung dari atau bersumber langsung pada kondisi-kondisi maupun proses-prose sosial. Ukurannya tidaklah semata-mata pada perwujudannya yang bersifat sosial, akan tetapi juga pada sumbernya berdasarkan jalan pikiran yang demikian, maka kejadian-kejadian yang tidak bersumber pada perbuatan manusia, bukanlan merupakan masalah sosial. Kepincangan-kepincangan yang di sebabkan oleh gempa bumi, angin topan, meletusnya gunung api, banjir, epdemi dan segala sesuatunya yang disebabkan oleh alam, bukanlah masalah sosial.
3.      Pihak-pihak yang menetapkan apakah suatu kepincangan merupakan masalah sosial atau tidak.
Ukuran diatas bersifat relatif sekali, dalam masyarakat merupakan gejala yang wajar jika sekelompok warga masyarakat menjadi pimpinan masyarakat tersebut. Golongan kecil tgersebut mempunyai kekuasaan dan wewemnang yan g lebih besar dari orang-orang lain untuk membuat serta entuykan kebijaksanaan sosial.
4.      Manifest social problems dan latent social problems
Manifest social problems merupakan masalah sosial yan timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan dalam masyarakat. Kepincangan mana di kareenakan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat.
Latent social problems juga menyangkut hal-hal yang berlawanan dengan nilai-nilai masyarakat, akan tetapi tidak di akui demikian halnya.
5.      Perhatian masyarakat dan masalah sosial
Suatu kejadian yang merupakan masalah sosial belum tentu mendapat perhatian yang sepenuhnyadari masyarakat. Sebaliknya, suatu kejadian yang mendapat sorotan masyarakat, belum tentu mmerupakan masalah sosial.
Suatu problema yang merupakan manifest social problem adalah kepincangan-kepincangan yang menurut keyakinan masyarakat dapat diperbaiki, dibatasi, dapat dihilangkan.
Lain halnya dengan latent social problem yang sulit diatasi, karena walaupun masayarakat tidak menyukainya, tetapi masyarakat tidak berdaya untuk mengatasinya.
D.                KEGUNAAN SOSIOLOGI
Kegunaan sosiologi adalah sebagai berikut;
1)      Untuk pembangunan
2)      Untuk penelitian
Untuk Pembangunan
Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perenca-naan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan. Pada tahap perencanaan, yang ha-rus diperhatikan adalah apa yang menjadi kebutuhan sosial. Pada tahap pelaksanaan yang harus dilihat adalah kekuatan sosial dalam masyarakat serta proses perubahan sosialnya. Dan pada tahap penilaian yang harus dilakukan adalah analisis terhadap e-fek atau dampak sosial pembangunan tersebut.

Untuk Penelitian
Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan a-tau pemecahan masalah sosial yang baik. Di negara yang sedang membangun, peran sosiolog sangat dibutuhkan. Berdasarkan hasil penelitian sosiologis, para pengambil-an keputusan dapat menyusun rencana dan cara pemecahan suatu masalah sosial. Contohnya, cara pencegahan kenakalan remaja dan cara meningkatkan kembali rasa solidaritas antarwarga yang semakin pudar.

E.                 PEMECAHAN MASALAH SOSIAL
Ilmu sosial pada umumnya belum sanggup untuk menetapkan secara mutlak dan pasti apa yang merupakan masalah sosial yang pokok. Lagi pula pemecahan masalah sosiah tidak dirasakan dengan segera tetapi setelah jangka waktu yang lama. Namun penelitian terhadap masalah sosial berkembang secara terus menerus.
Metode-metode yang dipergunakan ada yang bersifat preventif dan represif.[4] Metode preventif jelas lebih sulit dilaksanakan karena harus didasarkan penelitian yang mendalam terhadap sebab-sebab terjadinya masalah sosial. Metode represif banyak lebih digunakan. Artinya, setelah suatu gejala dapat dipastikan sebagai masalah sosial, baru diambil tindakan-tindakn untuk mengatasinya didalam mengatasi masalah sosial tidaklah melihat semata-mata aspek sosiologis tetapi  juga aspek-aspek lainya. Sehingga diperlukan kerja sama antar ilmu pengetahuan kemasyarakatan pada khususnya untuk memecahkan masalah sosial yang dihadapi.

F.                 PERENCANAAN SOSIAL (SOCIAL PLANING)
Menurut sosiologi, suatu perencanaan sosial harus didasarkan pada pengertian yang mendalam tentang bagaimana kebudayaan berkembang dari taraf yang rendah ke taraf yang modern dan kompleks dimana dikenal industri, peradaban kota dan selanjutnya. Perencanaan sosial, dari sudut sosiologi merupakan alat untuk mendapatkan perkembangan sosial. Yaitu, dengan jalan meguasai serts memanfaatkan kekuatan alam dan sosial serta menciptakan tata tertib sosial, melalui mana perkembangan masyarakat terjamin kelangsungannya. Kecuali itu perencanaan sosial bertujuan pula untuk menghilangkan atau membatasi keterbelakangan unsur-unsur kebudayaan material atau teknologi.
Suatu perencanaan sosial tidak akan berarti banyak, apabila individu-individu tidak belajar untuk menelaah gejala-gejala sosial secara obyektif sehingga dia dapat turut serta dalam perencanaan. Menurut ogburn dan nimkoff, prasyarat perencanaan sosial yang efektif adalah:[5]
a)      Adanya unsur modern dalam masyarakat yang mencakup suatu sistem ekonomi dimana telah dipergunakan uang, urbanisasi yang teratur, intelegensia dibidang teknik dan ilmu pengetahuan, dan suatu sistem administrasi yang baik.
b)      Adanya sistem pengumpulan keterangan dan analisis yang baik.
c)      Terdapatnya sikap publik yang baiik terhadap usaha-usaha perencanaan sosial tersebut
d)     Adanya pimpinan ekonomis dan politik yang progresif.
G.                PERAN SOSIOLOG
Bila diteliti secara mendalam, sosiologi merupakan ilmu murni dan ilmu terapan. Banyak sosiolog yang dipekerjakan dalam instansi-instansi negara maupun menjadi konsultan berbagai perencanaan pembangunan, dalam hal ini tentunya peran sosiolog sangat dibutuhkan terutama yang berkaitan dengan penelitian , pengolahan data, dan perencanaan kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat.
Sebagai ahli ilmu kemasyarakatan para sosiolog tentu sangat berperan dalam pembangunan masyarakat disuatu daerah, terutama di daerah yang sedang berkembang. Bentuk-bentuk peran para ahli tersebut dapat digambarkan sebagai berikut;[6]
1)      Sosiolog sebagai ahli riset.
2)      Sosiolog sebagai konsultan kebijakan.
3)      Sosiolog sebagai teknisi.
4)      Sosiolog sebagai guru atau pendidik.

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa Sosiologi berguna untuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.
Para sosiolog berperan dalam pembangunan masyarakat disuatu daerah, Bentuk-bentuk peran para ahli tersebut dapat digambarkan sebagai berikut Sosiolog sebagai ahli riset, Sosiolog sebagai konsultan kebijakan, Sosiolog sebagai teknisi serta Sosiolog sebagai guru atau pendidik.

B.     SARAN
Demikikianlah uraian dalam makalah yang berjudul Kegunaan Sosiologi dalam Perencanaan dan Pemecahan Masalah Sosial Serta Peran Sosiolog dalam Kehidupan, Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan pada penulisan makalah selanjutnya.






DAFTAR PUSTAKA

Soekanto,Soerjono.Sosiologi suatu Pengantar.cet.33.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.2002
Soekanto,Soerjono.Sosiologi Suatu Pengantar.-Ed.Baru-Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.2006

Kun Maryati dan Juju Suryawati. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X. 2001. Esis (book google, http://books.google.co.id/books?id=LydffsORZZMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=true)Hal.18





[1] Soerjono soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Hal.358
[2] Soerjono soekanto.Sosiologi Suatu Pengantar.-Ed.Baru-Jakarta:PT RajaGrafindo Persada,2006. Hal.314
[3]Soerjono soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.Hal.362
[4] Ibid.395
[5] Ibid.397
[6] Kun Maryati dan Juju Suryawati. Sosiologi untuk SMA dan MA kelas X. 2001. Esis (book google, http://books.google.co.id/books?id=LydffsORZZMC&printsec=frontcover&hl=id#v=onepage&q&f=true)Hal.18

0 komentar:

Posting Komentar